Sejarah penemuan mesin fotocopy

                                                                
Pernahkah membayangkan jika harus menyalin satu persatu untuk memperbanyak dokumen yang kita perlukan? Pasti akan membutuhkan waktu dan tenaga yang melelahkan apalagi jika dokumen yang harus kita salin jumlahnya berlembar-lembar. Namun saat ini hal tersebut dapat dilakukan dengan sangat mudah, tinggal pencet tombol, tunggu sejenak, semua pekerjaan penggandaan beres. Bagaimanakah awal mula ditemukannya mesin fotocopy ini? dan siapakah penemunya? Yuk kita simak penjelasan berikut ini.


Ternyata, mesin fotocopy yang ada saat ini berasal dari kepayahan yang dialami seorang pria bernama Chester F. Carlson. Pada awalnya Ia adalah pekerja di sebuah perusahaan analisis paten untuk pembuat produk elektronik. Tugasnya saat itu adalah menyalin semua dokumen dan gambar paten ke dalam beberapa dokumen. Tentu, ini adalah pekerjaan yang sangat melelahkan karena membutuhkan waktu yang tak sedikit, bahkan berjam-jam.


                                                                  Chester F.Carlson


Kemudian Carlson berfikir bagaimana caranya menggandakan dokumen dengan cepat dan praktis agar pekerjaannya itu mudah dilakukan. Ia pun membaca berbagai buku mengenai mesin cetak. Akhirnya suatu hari Carlson menemukan ide cemerlang dengan konsep elektrofotografi yang sekarang kita kenal dengan mesin fotocopy.

Penelitian dan percobaan terus dilakukannya untuk menyempurnakan hasil penemuannya tersebut. Usahanya dimulai pada tahun 1938 yaitu dengan bereksperimen dengan memanfaatkan bubuk jelaga (karbon) dan penyinaran cahaya untuk memindahkan suatu tulisan dari medium satu ke medium lain. Carlson juga menggunakan konsep hoto-conductivity yang intinya, dengan proses ini, gambar bisa digandakan dengan proses perubahan elektron tersebut.

Di kemudian hari penemuan Carlson ini dikenal dengan nama xerography. Nama xerography berasal dari bahasa Yunani, xeros (kering) dan graphos (menulis). Xerography merupakan teknik pengembangan dari elektrografi karena dalam prosesnya tidak melibatkan cairan kimia, tak seperti teknologi elektrografi sebelumnya. Teknik ini kemudian dipatenkan pada 6 Oktober 1942.

Selama beberapa tahun Carlson mencoba untuk terus menyempurnakan temuannya. Carlson juga mencoba ke berbagai perusahaan untuk menjual penemuannya itu. Namun banyak perusahaan yang menolak mesin temuannya itu karena pada saat itu penemuan Carlson dianggap tidak berguna dan tidak memiliki masa depan yang menjanjikan.

Setelah berusaha dengan sangat keras dan hampir putus asa, Carlson mendapat mitra pertamanya yaitu Batelle Memorial Institute yang bersedia memberikan modal. Dengan mitra pertamanya itu Carlson berhasil meyakinkan Haloid, sebuah perusahaan menengah Haloid Corporation, New York yang menjual kertas foto, untuk menjadi mitranya dalam pengembangan temuannya itu.

Haloid Company kemudian mengenalkan produk mesin fotokopi pertama itu dengan nama Xerox. Haloid Company pun berubah namanya menjadi Xerox Company. Mesin fotocopy ini kemudian dibuat secara besar-besaran pada tahun 1951. Dari waktu ke waktu, teknik fotocopy semakin berkembang. Selain dapat menyalin dan melipatgandakan dokumen dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak, mesin ini juga dapat memperbesar dan memperkecil dokumen. Bahkan kini mesin fotocopy sudah mampu menyalin dokumen yang berwarna. Berkat penemuan Carlson ini, kini kita dapat dengan mudah, murah dan cepat menggandakan sebuah dokumen.

demikianlah semoga bermanfaat
sumber

Posting Komentar